1. Majas penegasan
a. Majas Pleonasme adalah Majas yang
menggunakan kata – kata secara berlebihan dengan maksud untuk menegaskan arti
suatu kata.
Contoh : Naiklah ke
atas !
b.
Majas
Repetisi adalah Majas perulangan kata – kata sebagai penegasan.
Contoh : Selamat
tinggal pacarku, selamat tinggal kekasihku.
c.
Majas
Tautologi adalah Majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan kata – kata
yang sama artinya ( bersinonim ) untuk mempertegas arti.
Contoh : Saya
khawatir dan was – was dengannya.
d.
Majas
Paralelisme adalah Majas perulangan sebagaimana halnya repetisi, disusun dalam
baris yang berbeda. Contoh : - anaphora
; ada padang, ada belalang
Ada usaha pasti menang
-
Epifora;
yang datang, datang juga
Yang pulang, pulang juga
Orang ramai mengalir juga
Pekik sorak bersahut juga
e.
Majas
Klimaks adalah Majas yang menyatakan beberapa hal berturut – turut yang makin
lama makin mendebat.
Contoh : hujan
renyai-renyai,rintik-rintik, gerimis, makin deras dan akhinya bagai dicurahkan
dari langit.
f.
Majas
Antiklimaks adalah Majas yang menyatakan sesuatu hal berturut – turut yang
makin lama makin menurun.
Contoh : bukan
seribu, bukan seratus, bukan sepuluh, tetapi hanya satu yang saya pinta.
g.
Majas
Retoris adalah Majas yang berupa kalimat tanya
yang jawabanya sudah diketahui.
Contoh : siapa yang
tidak ingin hidup bahagia ?
h.
Majas
Inversi adalah Majas yang dinyatakan oleh pangubahan suatu kalimat.
Contoh : datanglah ia
kerumahku ?
i.
Majas
Elipsis adalah Majas yang manghilangkan suatu unsur kalimat.
Contoh : Pagi-pagi
Arifin ke sekolah. (menghilangkan unsur pergi atau berangkat)
j.
Majas
Koreksio adalah majas yang mengoreksi sesuatu.
Contoh : Ia
bersepatu. E, bukan. Ia bersandal saat bertamu dirumahku.
2.
Majas
perbandingan
a.
Majas
Metafora adalah Gabungan dua hal yang berbeda yang dapat membentuk suatu
pengertian baru.
Contoh : Jantung
hatinya menghilang tanpa bekas. (jantung hati = kekasih)
b.
Majas
Personifikasi adalah Majas yang melukiskan suatu benda dengan memberikan sifat
– sifat manusia kepada benda, sehingga benda mati seolah-olah hidup.
Contoh : Awan menari – nari
di angkasa.
c.
Majas Litotes adalah Majas yang digunakan untuk
mengecilkan kenyataan dengan tujuan untuk merendahkan hati. Contoh :
Mampirlah ke gubuk saya (
Padahal rumahnya besar dan mewah )
d.
Majas Metonimia adalah Majas yang memakai merek suatu
barang. Contoh : Kami ke rumah nenek naik kijang.
e.
Majas Simbolik adalah Majas perbandingan yang
melukiskan sesuatu dengan membandingkan dengan benda – benda lain.
Contoh : Lintah darat harus di basmi.
f.
Majas Eufemisme adalah Majas yang menggunakan kata –
kata / ungkapan halus / sopan.
Contoh : Mohon ijin ke belakang sebentar.
g.
Majas Hiperbola adalah Suatu gaya bahasa yang bersifat
melebih – lebihkan. Contoh : Dasar, kecil-kecil berkepala batu.
h.
Majas Alusio adalah Majas yang mepergunakan peribahasa
/ kata – kata
yang artinya diketahui umum.
Contoh : Upacara ini mengingatkan aku pada proklamasi kemerdekaan tahun
1945.
i.
Majas Sinekdok totem proparte adalah majas yang
menggambarkan keseluruhan untuk satu.
Contoh : Timnas Indonesia
mengalahkan Malaysia dengan skor 4-1.
j.
Majas sinekdok pars prototo adalah majas yang
menggambarkan satu untuk keseluruhan. Contoh : Ibu membeli 3 ekor ayam kampung.
k.
Majas Perumpamaan ( Majas Asosiasi ) adalah Suatu
perbandingan dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama.
Contoh : Bagaikan harimau pulang kelaparan. Seperti
menyulam di kain yang lapuk.
3. Majas Sindiran
a.
Majas Ironi adalah Gaya bahasa yang bersifat menyindir
dengan halus. Contoh : Bagus sekali tulisanmu, sampai – sampai tidak bisa
dibaca.
b.
Majas Sinisme adalah Majas yang menyatakan sindiran
secara langsung. Contoh : Sakit telingaku mendengar suaramu.
c. Sarkasme adalah sindiran kasar berupa ungkapan kasar yang
dapat menyakitkan hati orang.
Contoh :
Tidurnya saja sehari-hari seperti babi.
4. Majas Pertentangan
a.
Antitesis adalah majas pertentangan
yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan paduan kata yang berlawanan arti. Contoh: hidup
matinya manusia ada ditangan tuhan
b.
Paradoks ialah majas pertentangan
yang meukiskan sesuatu seolah-olah bertentangan, padahal sesungguhnya
tidak karena objeknya bertentangan. contoh: hatinya sunyi tinggal
di kota jakarta yang ramai.
c.
Okupasi adalah majas pertentangan
yang melukiskan sesuatu dengan bantahan, tetapi kemudian diberi penjelasan atau
diakhiri dengan kesimpulan. contoh: merokok itu merusak ksehatan, tetapi si
perokok tidak dapat menghentikan kebiasaannya. Maka muncullah pabrik-pabrik
rokok karena untungnya banyak .
d.
Kontradiksi intermiris adalah majas
pertentangan yang meperlibatkan pertentangan dengan penjelasan semula.
contoh: semua murid kelas ini hadir, kecuali Hasan yang sedang
ikut olympiade.
0 komentar:
Posting Komentar