Kamis, 03 Januari 2013

MACAM-MACAM MAJAS


     1.      Majas penegasan
a.       Majas Pleonasme adalah Majas yang menggunakan kata – kata secara berlebihan dengan maksud untuk menegaskan arti suatu kata.
Contoh : Naiklah ke atas !

b.      Majas Repetisi adalah Majas perulangan kata – kata sebagai penegasan.
Contoh : Selamat tinggal pacarku, selamat tinggal kekasihku.
c.       Majas Tautologi adalah Majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan kata – kata yang sama artinya ( bersinonim ) untuk mempertegas arti.
Contoh : Saya khawatir dan was – was dengannya.
d.      Majas Paralelisme adalah Majas perulangan sebagaimana halnya repetisi, disusun dalam baris yang berbeda. Contoh :  - anaphora ; ada padang, ada belalang
           Ada usaha pasti menang
-          Epifora; yang datang, datang juga
        Yang pulang,  pulang juga
        Orang ramai mengalir juga
        Pekik sorak bersahut juga
e.       Majas Klimaks adalah Majas yang menyatakan beberapa hal berturut – turut yang makin lama makin mendebat.
Contoh : hujan renyai-renyai,rintik-rintik, gerimis, makin deras dan akhinya bagai dicurahkan dari langit.
f.       Majas Antiklimaks adalah Majas yang menyatakan sesuatu hal berturut – turut yang makin lama makin menurun.
Contoh : bukan seribu, bukan seratus, bukan sepuluh, tetapi hanya satu yang saya pinta.
g.       Majas Retoris adalah Majas yang berupa kalimat tanya yang jawabanya sudah diketahui.
Contoh : siapa yang tidak ingin hidup bahagia ?
h.      Majas Inversi adalah Majas yang dinyatakan oleh pangubahan suatu kalimat.
Contoh : datanglah ia kerumahku ?
i.        Majas Elipsis adalah Majas yang manghilangkan suatu unsur kalimat.
Contoh : Pagi-pagi Arifin ke sekolah. (menghilangkan unsur pergi atau berangkat)
j.        Majas Koreksio adalah majas yang mengoreksi sesuatu.
Contoh : Ia bersepatu. E, bukan. Ia bersandal saat bertamu dirumahku.

2.      Majas perbandingan
a.       Majas Metafora adalah Gabungan dua hal yang berbeda yang dapat membentuk suatu pengertian baru.
Contoh : Jantung hatinya menghilang tanpa bekas. (jantung hati = kekasih)
b.      Majas Personifikasi adalah Majas yang melukiskan suatu benda dengan memberikan sifat – sifat manusia kepada benda, sehingga benda mati seolah-olah hidup.
Contoh : Awan menari – nari di angkasa.
c.       Majas Litotes adalah Majas yang digunakan untuk mengecilkan kenyataan dengan tujuan untuk merendahkan hati.                                                      Contoh : Mampirlah ke gubuk saya    ( Padahal rumahnya besar dan mewah )
d.      Majas Metonimia adalah Majas yang memakai merek suatu barang. Contoh : Kami ke rumah nenek naik kijang.
e.       Majas Simbolik adalah Majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan membandingkan dengan benda – benda lain.                                                Contoh : Lintah darat harus di basmi.
f.       Majas Eufemisme adalah Majas yang menggunakan kata – kata / ungkapan halus / sopan.                                                                                                      Contoh : Mohon ijin ke belakang sebentar.
g.      Majas Hiperbola adalah Suatu gaya bahasa yang bersifat melebih – lebihkan. Contoh : Dasar, kecil-kecil berkepala batu.
h.      Majas Alusio adalah Majas yang mepergunakan peribahasa / katakata yang artinya diketahui umum.                                                                               Contoh : Upacara ini mengingatkan aku pada proklamasi kemerdekaan tahun 1945.
i.        Majas Sinekdok totem proparte adalah majas yang menggambarkan keseluruhan untuk satu.                                                                                          Contoh : Timnas Indonesia mengalahkan Malaysia dengan skor 4-1.
j.        Majas sinekdok pars prototo adalah majas yang menggambarkan satu untuk keseluruhan. Contoh : Ibu membeli 3 ekor ayam kampung.
k.      Majas Perumpamaan ( Majas Asosiasi ) adalah Suatu perbandingan dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama.                                                        Contoh : Bagaikan harimau pulang kelaparan. Seperti menyulam di kain yang lapuk.

3.      Majas Sindiran
a.       Majas Ironi adalah Gaya bahasa yang bersifat menyindir dengan halus. Contoh : Bagus sekali tulisanmu, sampai – sampai tidak bisa dibaca.
b.      Majas Sinisme adalah Majas yang menyatakan sindiran secara langsung. Contoh : Sakit telingaku mendengar suaramu.
c.       Sarkasme adalah sindiran kasar berupa ungkapan kasar yang dapat menyakitkan hati orang.
Contoh : Tidurnya saja sehari-hari seperti babi.
4.      Majas Pertentangan
a.       Antitesis adalah majas pertentangan yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan paduan kata yang berlawanan arti.                                 Contoh: hidup matinya manusia ada ditangan tuhan
b.      Paradoks ialah majas pertentangan yang meukiskan sesuatu seolah-olah bertentangan, padahal sesungguhnya tidak karena objeknya bertentangan. contoh: hatinya sunyi tinggal di kota jakarta yang ramai.
c.       Okupasi adalah majas pertentangan yang melukiskan sesuatu dengan bantahan, tetapi kemudian diberi penjelasan atau diakhiri dengan kesimpulan. contoh: merokok itu merusak ksehatan, tetapi si perokok tidak dapat menghentikan kebiasaannya. Maka muncullah pabrik-pabrik rokok karena untungnya banyak .
d.      Kontradiksi intermiris adalah majas pertentangan yang meperlibatkan pertentangan dengan penjelasan semula.                                                             contoh: semua murid kelas ini hadir, kecuali Hasan yang sedang ikut olympiade.








0 komentar:

Posting Komentar