PROSES PEMBENTUKAN TULANG
Rangka tubuh manusia dibentuk pada waktu embrio berumur 6 minggu – 7 minggu berupa tulang rawan. Tulang rawan ini terbentuk oleh jaringan ikat embrional yang disebut mesenkim. Mula-mula sel mesenkim akan memasuki daerah osifikasi. Apabila daerah tersebut banyak mengandung pembuluh darah akan membentuk osteoblas, sedangkan jika tidak mengandung pembuluh darah, sel-sel mesenkim terbentuk kondoblas.
Osteoblas akan mensekresikan zat interseluler, seperti kolagen, yang ke dalamnya akan disimpan garam kapur sehingga terbentuklah tulang. Osteoblas yang telah dikelilingi zat kapur menempati rongga yang disebut lacuna dan berubah menjadi osteosit sel-sel tulang keras.
Sel-sel tulang dibentuk dari dalam ke luar (konsentris). Akibatnya, akan terbentuk lapisan-lapisan yang disebut lamela.
Antara sel tulang yang satu dan sel tulang yang lain dihubungkan oleh juluran-juluran sitoplasma yang disebut kanalikuli. Setiap satuan sel tulang ini mengelilingi pembuluh darah dan serabut saraf membentuk system Havers. Di sekeliling sel ini akan terbentuk protein yang akan mengisi dan membentuk matriks tulang. Melalui aliran darah akan ditambahkan kapur (CaCO2) dan fosfat (CaPO4) sehingga matriks menjadi keras. Proses pembentukan tulang disebut osifikasi.
Melalui osifikasi ini, terjadi perubahan dari tulang rawan menjadi tulang keras.